Antara Hati dan Pikiran
kemarin hati dan pikiran saya berdebat lagi, tak tahu sampai kapan mereka akan akur, seperti layaknya seorang yang saling menghargai. mereka memiliki pendapat yang berbeda dan intinya tidak mau mengalahkan. hati saya biasanya berkata "A" tapi pikiran saya berkata "O". dan mungkin lebih kerennya, mereka seperti tom & jerry, oscar dan poppy cz yang selalu saling mengejar dalam memperebutkan sesuatu, baik itu makanan, minuman, dan lain-lain. banyak sekali yang mereka perdebatkan dalam satu hari. :)
ada sedikt cerita perdebatan mereka, kemarin saya mengikuti kegiatan dalam organisasi, awalnya tidak mau ikut, itu karena kata pikran saya, tapi ahirnya saya ikut juga gara-gara kata senior. ternyata pikiran saya takut juga sama senior. heheh dalam perjalanan menuju kampus, di sinilah perdebatan hebat terjadi antara kedua penyemangat saya itu(hati dan pikiran), berhubung karena pikiran saya matre, dia hanya pikirkan keuntungan saja, jadi dia berkata "ahh tidak usah ikut, ingat ! belum ada kiriman, bensin tipis." tapi hati saya tidak terima itu, dia menjawab "ikutlah, banyak kenalan baru, dan pastinya pe-nga-la-man". ohh saya lupa, hati saya itu ibaratnya seorang ibu, dan pikiran adalah seorang ayah.
sering kali saya terjebak di antara hati dan pikiran, saya juga tidak mau melanggar larangan mereka gan, takut durhaka nantinya. heheh singkat cerita, waktu itu awalnya pikiran saya kalah, saya sampai juga di kampus dan kumpul dengan teman-teman yang lain. tapi tidak sampai di situ,tidak lama kemudian mereka berdebat lagi. ada yang menyuruh pulang, ada yang melarang pulang. tapi waktu itu saya bisa tenangkan mereka, namun pada akhirnya setelah kumpul di kampus dan rencana ingin menuju lokasi, pikiran saya mengambil alih dan menggiring saya pulang ke rumah. entah kenapa waktu itu hati saya tidk berkomentar apa-apa. mungkin dia lagi masak kali ya, namanya juga dia sebagai ibu, ataukah ke pasar beli sayur, emmm atau mungkin lagi tidur.heheh tak taulah yang jelasnya waktu itu dia(hati) kalah. :D
setelah sampai di rumah, termenung sendiri tidak ada siapa-siapa. barulah muncul komentar hati saya "bodoh, kenapa pulang, pengalaman itu tidak bisa di beli dengan uang",terus pikiran menjawab lagi, "ahhh tapi ini tidak menguntungkan, belum tenta jika kesana kamu dapat ilmu yang bermanfaat" . dan spontan waktu itu saya mengangguk-nganggukkan kepala lalu muncul komentar dari sang mulut "eaaa jugaa eaaaa". tapi hati saya mencoba terus meyakinkan, dan pada akhirnya saya mengikuti kegiatan itu, dan Alhamdulillah saya dapat pelajaran berharga. walaupun harganya murah kata pikiran saya. wajarlah, seperti yang saya bilang tadi, pikran saya matre. heheh
itulah sedikit perdebatan antara mereka(hati dan pikiran), tapi saya bahagia karena mereka. berteman dengan hati dan pikran itu lebih baik dari pada berteman dengan orang tidak jelas dan hanya menjerumuskan kita ke arah yang tidak baik. tapi di samping itu untuk bersahabat dengan hati dan pikiran kita harus mengontrol jalan hati dan pikiran kita dengan keimanan, karena itu akan membawa kita ke arah yang benar. jadi cobalah berteman dengan mereka, dan bersyukurlah maka kamu akan bahagia. ^_^
ada sedikt cerita perdebatan mereka, kemarin saya mengikuti kegiatan dalam organisasi, awalnya tidak mau ikut, itu karena kata pikran saya, tapi ahirnya saya ikut juga gara-gara kata senior. ternyata pikiran saya takut juga sama senior. heheh dalam perjalanan menuju kampus, di sinilah perdebatan hebat terjadi antara kedua penyemangat saya itu(hati dan pikiran), berhubung karena pikiran saya matre, dia hanya pikirkan keuntungan saja, jadi dia berkata "ahh tidak usah ikut, ingat ! belum ada kiriman, bensin tipis." tapi hati saya tidak terima itu, dia menjawab "ikutlah, banyak kenalan baru, dan pastinya pe-nga-la-man". ohh saya lupa, hati saya itu ibaratnya seorang ibu, dan pikiran adalah seorang ayah.
sering kali saya terjebak di antara hati dan pikiran, saya juga tidak mau melanggar larangan mereka gan, takut durhaka nantinya. heheh singkat cerita, waktu itu awalnya pikiran saya kalah, saya sampai juga di kampus dan kumpul dengan teman-teman yang lain. tapi tidak sampai di situ,tidak lama kemudian mereka berdebat lagi. ada yang menyuruh pulang, ada yang melarang pulang. tapi waktu itu saya bisa tenangkan mereka, namun pada akhirnya setelah kumpul di kampus dan rencana ingin menuju lokasi, pikiran saya mengambil alih dan menggiring saya pulang ke rumah. entah kenapa waktu itu hati saya tidk berkomentar apa-apa. mungkin dia lagi masak kali ya, namanya juga dia sebagai ibu, ataukah ke pasar beli sayur, emmm atau mungkin lagi tidur.heheh tak taulah yang jelasnya waktu itu dia(hati) kalah. :D
setelah sampai di rumah, termenung sendiri tidak ada siapa-siapa. barulah muncul komentar hati saya "bodoh, kenapa pulang, pengalaman itu tidak bisa di beli dengan uang",terus pikiran menjawab lagi, "ahhh tapi ini tidak menguntungkan, belum tenta jika kesana kamu dapat ilmu yang bermanfaat" . dan spontan waktu itu saya mengangguk-nganggukkan kepala lalu muncul komentar dari sang mulut "eaaa jugaa eaaaa". tapi hati saya mencoba terus meyakinkan, dan pada akhirnya saya mengikuti kegiatan itu, dan Alhamdulillah saya dapat pelajaran berharga. walaupun harganya murah kata pikiran saya. wajarlah, seperti yang saya bilang tadi, pikran saya matre. heheh
itulah sedikit perdebatan antara mereka(hati dan pikiran), tapi saya bahagia karena mereka. berteman dengan hati dan pikran itu lebih baik dari pada berteman dengan orang tidak jelas dan hanya menjerumuskan kita ke arah yang tidak baik. tapi di samping itu untuk bersahabat dengan hati dan pikiran kita harus mengontrol jalan hati dan pikiran kita dengan keimanan, karena itu akan membawa kita ke arah yang benar. jadi cobalah berteman dengan mereka, dan bersyukurlah maka kamu akan bahagia. ^_^

Tidak ada komentar